1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abad ke-19 menjadi abad Linguistik Histo

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Abad ke-19 menjadi abad Linguistik Historis Komparatif atau ada pula yang menyebutnya sebagai abad filologi komparatif. Munculnya abad ini sebagai abad Linguistik Historis Komparatif disebabkan dan didorong oleh beberapa kenyataan. Sebagaimana telah digambarkan dalam abad ke-18 bahwa romantisme merupakan semangat baru sebagai reaksi terhadap aliran klasik dan rasional di Jerman, penemuan persamaan antara bahasa Sanskrit dan bahasa di Eropa ( Yunani,Latin ) seperti telah dicanangkan oleh Sir William Jones, kesadaran akan persamaan – persamaan antara bahasa – bahasa dalam perbandingan bunyi dan makna, perubahan pandangan dalam sejarah yang ingin mempelajari bahasa sebagai perkembangan manusia dan sebagainya. Semuanya itu merupakan satu bahasa dan bangsa Purba, yang merupakan pangkal dan asal dari kenyataan bahasa yang dihadapi sekarang ini. Terdorong pula oleh nasionalisme Jerman yang berdasarkan tanggapan Herder, hubungan antara bahasa dan bangsa, yang menghasilkan perbandingan bahasa dan pengelompokan bahasa pada abad ke-19 secara genetis dan historis bangsa, maka dapatlah dikatakan bahwa Sarjana – sarjana bangsa Jermanlah yang utama dan tersohor dalam bidang Linguistik Historis dan Filologi Komparatif abad ke-19. Pekerjaan linguistik historis sebenarnya telah pula dimulai pada abad ke-18,tetapi pekerjaan itu dilaksanakan secara tersebar dan tidak menemukan satu pola bersama dan system tertentu. Penulis – penulis Eropa telah mulai menulis hubungan antara bahasa dan kita dapat menyebutkan Dante (1265 – 1321) sebagai pelopornya. Ia membuat perbandingan dari dialek – dialek bahasa daerah Eropa. Perhatian pada Linguistik Historis Komparatif ini pada mulanya hanya pada bahasa – bahasa Indo-Eropa. Beberapa tokoh yang terlibat dalam Linguistik Historis Komparatif yaitu W.D Whitney ( orang Amerika yang dididik di Jerman ), Max Muller, asal Jerman bekerja di Oxford dan beberapa tokoh perbandingan bahasa sankrit seperti dua bersaudara A.W Schlegel dan F. Schlegel dan masih banyak lagi. Pada tahun 1808 Friedrich Von Schlegel, seorang tokoh terkemuka yan berpengaruh dalam ilmu pengetahuan linguistik menerbitkan sebuah buku berjudul Uber die Sprache und Weisheit der Inder. Dalam karangannya ini beliau menekankan studi perbandingan “ struktur dalam” bahasa ( maksudnya dalam bidang morfologi ) untuk menjelaskan hubungan genetic 2 bahasa – bahasa . Dari beliaulah berasal pengertian yang sekarang masih kita gunakan seperti Tata bahasa Perbandingan ( vergleichende Grammatik ). Tentu yang diperbandingkan ialah bentuk infleksi dan derivasi dari bahasa Sanskrit, Yunani dan bahasa Indo-Eropa lainnya. Rasmus Rask seorang tokoh linguistic historis komparatif berasal dari Denmark dan telah menulis bahasa – bahasa Old Norse dan Old English. Linguistik Historis Komparatif atau Linguistik Bandingan Historis pertama – tama merupakan sebuah cabang Ilmu Bahasa yang membandingkan bahasa – bahasa yang tidak memiliki data – data tertulis, atau dapat pula dikatakan bahwa Lingustik Bandingan Historis adalah suatu cabang Ilmu Bahasa yang lebih menekankan teknik dalam pra-sejarah bahasa. Penelitian pra-sejarah tentu tidak akan terjadi dengan sendirinya tanpa mempergunakan data – data yang dapat dicatat dewasa ini, atau data- data kuno yang terdapat dalam naskah – naskah . Dengan menjangkau lebih jauh dalam kehidupan bahasa pada zaman pra-sejarah. Jaman sejarah bahasa tidak diikutsertakan karena datanya sudah jelas, serta perubahan – perubahan yang terjadi dapat dirumuskan dengan jelas dari data – data tersebut, karena dapat diperoleh dari catatan – catatan tertulis. Dengan mempergunakan data – data tertulis tersebut, dengan pasti diketahui perkembangan dan pencabangan dalam bahasa – bahasa tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Linguistik Historis Komparatif? 2. Bagaimana sejarah munculnya Linguistik Historis Komparatif? 3. Apa tujuan Lingustik Historis Komparatif? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian Linguistik Historis Komparatif 2. Untuk mengetahui sejarah munculnya Linguistik Historis Komparatif 3. Untuk mengetahui tujuan Lingustik Historis Komparatif 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Linguistik Historis Komparatif Linguistik Bandingan Historis (Lingustik Historis Komparatif) adalah suatu cabang dari ilmu bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan – perubahan unsur bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut. Pengertian LHK menurut beberapa ahli Alwasilah (dalam Suhardi, 2013:17) menjelaskan pengertian linguistik komparatif sebagai kajian atau studi bahasa yang meliputi perbandingan bahasa-bahasa serumpun atau perkembangan sejarah suatu bahasa. Menurut Robins (1975) Linguistik Komparatif termasuk dalam bidang kajian linguistik memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan sumbangan berharga bagi pemahaman tentang hakekat kerja bahasa dan perkembangan (perubahan ) bahasa-bahasa di dunia. Menurut keraf (1948:22) mengatakan Linguistik bandingan historis (Linguistik Historis Komparatif) adalah suatu cabang ilmu bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan – perubahan unsur bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut. Menurut Verhaar (dalam Suhardi, 2013:25), kajian linguistik historis-komparatif dapat dikelompokkan menjadi: 1. Kajian linguistik sinkronis 2. Kajian linguistik diakronis Analisis bahasa secara sinkronis mempelajari hakikat bahasa bahwa bahasa-bahasa pada masa tertentu mempunyai struktur-struktur atau unsur-unsur bahasa yang disebut unsur fonologi, morfologi, sintaksis dan lain-lain. Sedangkan analisis bahasa secara diakronik yaitu menganalisis bahasa tidak hanya bagian-bagian bahasa yang mengalami perubahan tetapi juga perkembangan bahasa. 4 Bahasa adalah suatu alat pada manusia untuk menyatakan tanggapannya terhadap alam sekitar atau peristiwa – peristiwa yang dialami secara individual atau secara bersama – sama . Bila kita menerima pendapat ini, maka studi perbandingan bahasa adalah suatu karya yang universal, karena ia berusaha untuk menemukan kenyataan – kenyataan bagaimana bangsa – bangsa di dunia zaman dahulu kala memandang dunia sekitarnya yang disimpan dalam bahasanya masing – masing . Perkembangan bahasa mengakibatkan adanya perubahan, perubahan itu ada dua yaitu perubahan external history dan internal history.Internal history yaitu perkembangan atau perubahan bahasa yang terjadi dalam sejarah bahasa tersebut, perubahan itu mencakup kosa kata, struktur kalimat dan lain-lain. Sedangkan, Eksternal history yaitu perkembangan atau perubahan bahasa yang terjadi di luar sejarah bahasa tersebut, perubahan itu mencakup sosial, budaya, politik, geografis dan lain-lain. 2.2 Tujuan Linguistik Historis Komparatif Pengenalan atas dua bahasa atau lebih,selalu menarik perhatian orang. Perhatian tersebut,khususnya pada seorang ahli bahasa, membawa seseorang lebih jauh untuk menetapkan apakah ada kesamaan – kesamaan tertentu atau tidak dalam bahasa – bahasa tersebut. Keinginan tahu tersebut menjaring pula perhatian para ahli bahasa untuk mengetahui apakah unsur – unsur yang sama tersebut merupakan bukti bahwa jaman dahulu bahasa – bahasa tersebut merupakan suatu bahasa tunggal. Para ahli kemudian mengarahkan penelitiannya kepada sasaran – sasaran tertentu yang dijadikan landasan tujuan dari Linguistik Historis Komparatif. Dengan memperhatikan luas lingkup Linguistik Historis Komparatif tersebut, dapat dikemukakan tujuan dan kepentingan Linguistik Historis Komparatif sebagai berikut : 1. Mempersoalkan bahasa – bahasa yang serumpun dengan mengadakan perbandingan mengenai unsur – unsur yang menunjukkan kekerabatannya. Bidang – bidang yang dipergunakan untuk mengadakan perbandingan semacam itu adalah: fonologi dan morfologi. 5 2. Mengadakan rekrontruksi bahasa – bahasa yang ada dewasa ini kepada bahasa – bahasa purba ( bahasa – bahasa proto ) atau bahasa – bahasa yang menurunkan bahasa – bahasa kontemporer. Atau dengan kata lain Linguistik Historis Komparatif berusaha menemukan bahasa proto yang menurunkan bahasa – bahasa modern. 3. Mengadakan pengelompokan (sub-grouping) bahasa – bahasa yang termasuk dalam suatu rumpun bahasa. Bahasa – bahasa yang termasuk dalam satu rumpun yang sama belum tentu sama tingkat kekerabatannya atau sama tingkat kemiripannya satu sama yang lain. Ada beberapa bahasa yang menunjukkan bahwa keanggotaannya lebih dekat satu sama yang lain, bila dibandingkan dengan beberapa anggota lainnya. 4. Akhirnya Linguistik Historis Komparatif juga berusaha untuk menemukan pusat – pusat penyebaran bahasa – bahasa proto (pusat penyebaran= Homeland=Centre of Gravity= Negeri Asal) dan bahasa – bahasa kerabat,serta menentukan gerak migrasi yang pernah terjadi. Bila wilayah bahasa – bahasa kerabat sudah diketahui dan sudah berhasil pula ditentukan negeri asal dan bahasa – bahasa kerabat itu, maka dapat direkrontruksi gerak perpindahan (migrasi) dari negeri asal ke daerah – daerah yang sekarang diduduki oleh penutur bahasa – bahasa kerabat tersebut. 2.3 Klasifikasi Genetis Klasifikasi genetis atau klasifikasi genealogis merupakan suatu proses pengelompokan bahasa – bahasa sebagai hasil dari Linguistik Historis Komparatif. Klasifikasi ini merupakan hasil yang dicapai dari tujuan LHK yang ketiga di atas, yaitu berusaha untuk mengadakan pengelompokan (sub-grouping) bahasa – bahasa yang termasuk dalam suatu rumpun. Klasifikasi ini dikembangkan dalam kenyataan – kenyataan yang dijumpai para ahli pada bahasa – bahasa tertentu di dunia. Banyak bahasa Eropa dan Asia memperlihatkan bentuk – bentuk yang sama dalam fonologi,morfologi dan perbendaharaan kata. Demikian pula kelompok – kelompok bahasa yang terdapat antara Madagaskar dan Rapanui dan antara Taiwan dan Selandia Baru memperlihatkan kesamaan – kesamaan yang sangat besar. Kesamaan – kesamaan itu terutama mengenai kata – kata dasarnya: kata bilangan, kata – kata yang menyatakan anggota tubuh, kata ganti, binatang piaraan, dan kata – kata yang menyatakan kegiatan sehari – hari. 6 Dan kesamaan yang lebih meyakinkan lagi adalah adanya kesamaan dalam sistem ketatabahasaan. Penelitian mengenai kesamaan dari bermacam – macam aspek bahasa sebagai disebutkan di atas, mula – mula dilakukan pada bahasa – bahasa Indo- Eropa, kemudian diterapkan juga pada bahasa – bahasa lain di dunia. Mempelajari bahasa – bahasa Indo-Eropa, atau mengenal struktur bahasa – bahasa Indo- Eropa merupakan hal yang sangat penting untuk memahami metode – metode LHK , terutama mengenai hubungan kekerabatan antara bahasa- bahasa yang terkenal di dunia. Metode – metode yang dikembangkan pada bahasa – bahasa Indo-Eropa kemudian diterapkan pada bahasa – bahasa lainnya. Dalam usaha untuk menetapkan keluarga bahasa, maka bentuk – bentuk tua yang pernah dikenal dalam bahasa merupakan factor yang sangat penting untuk diketahui, demikian pula fakta mengenai kapan bentuk – bentuk tua itu muncul. Oeh sebab itu bagi uploads/Geographie/ linguistik-historis-komparatif.pdf

  • 19
  • 0
  • 0
Afficher les détails des licences
Licence et utilisation
Gratuit pour un usage personnel Attribution requise
Partager