1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Passer dan Smith (2007) mendefini

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Passer dan Smith (2007) mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses yang mempengaruhi arah, ketekunan, dan kekuatan yang diarahkan pada tujuan perilaku. Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu. Menurut Undang-undang RI No. 14 tahun 2005, Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Milton Hildebrand dan Kenneth Feldman terdapat sepuluh karakter yang menggambarkan dosen ideal, karakter-karakter yang dimaksud sebagai berikut: 1. Gaya Mengajar Yang Merangsang Belajar, Dosen dapat menyajikan perkuliahan dengan cara yang menarik dan melibatkan mahasiswa dan Menggunakan humor untuk membantu mempertahankan perhatian mahasiswa. 2. Kemampuan Untuk Berkomunikasi Secara Jelas Dosen bisa menyampaikan informasi apapun dengan cara yang jelas dan dapat difahami dan mampu merumuskan tujuan belajar dengan jelas dan memberitahukannya kepada mahasiswa 3. Menguasai Materi Kuliah Yang Dipegangnya Dosen harus Memiliki pengetahuan yang cukup luas dan mendalam di bidang ilmu yang dikuliahkan dan Menghubungkan fakta-fakta dan konsep- konsep yang lebih penting kepada bidang studi yang berkaitan agar anak didik paham tentang mata pelajaran tersebut. 2 4. Siap dan Terorganisir Dosen dapat merencanakan dengan baik kegiatan kuliah untuk satu semester, unit, minggu, sehari dan Memberikan silbaus yang berisi tujuan mata kuliah, bibliografi, tugas, laporan laboratorium, pekerjaan rumah, jadwal tes, tugas khusus, penilaian, dan pedoman. 5. Memiliki Antusiasme Yang Dinamis Dosen merasa tertarik dan senang mengajar, dan menunjukkan hal itu dan Membuat belajar itu menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan bagi mahasiswa. 6. Memiliki Kepedulian Pribadi Terhadap Mahasiswa Dosen harus secara tulus menghormati keadaan mahasiswa dan menunjukkan sikap peduli, siap membantu serta dapat meluangkan waktu untuk anak didik yang membutuhkan bantuan 7. Keterampilan Berinteraksi Dosen mampu melihat kebutuhan mahasiswa dan selalu mengikuti perkembangan kemajuan setiap mahasiswa dan Secara akurat membaca dan mengomunikasikan sinyal-sinyal non-verbal. 8. Fleksibilitas, Kreativitas, Keterbukaan Dosen bisa menggunakan berbagai ragam gaya dan metode penyajian kuliah dan dosen bisa terbuka terhadap kritik dan saran mahasiswa terhadap ide-ide, pendekatan dan metode mengajar baru. 9. Memiliki Kepribadian Yang Kuat Dosen harus memiliki integritas dan kejujuran dalam semua hubungannya dengan mahasiswa dan Mengemukakan di depan semua peraturan dan persyaratan khusus tanpa ada harapan yang disembunyikan. 10. Komitmen Dosen bisa menunjukkan keingingan tulus mengajar sebagai poritas nomor satu. 3 B. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini 1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar dari dosen untuk hasil belajar mahasiswa psikologi. 2. Untuk mengetahui besar motivasi belajar dari dosen terhadap hasil belajar mahasiswa psikologi. 3. Pengaruh mengajar dosen terhadap mahasiswa untuk motivasi belajar. C. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin di capai pada penelitian ini 1. Untuk mengetahui apakah mahasiswa psikologi terpengaruh terhadap motivasi yang di berikan oleh dosen. 2. Untuk melihat apakah ada pengaruh antara dosen yang ideal bagi mahasiswa akan mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. 3. Untuk mengetahui apakah dosen ideal dapat merangsang nilai akademik dari mahasiswa tersebut. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Minat Belajar 1. Definisi Minat adalah perhatian yang mengandung unsure-unsur perasaan. Seseorang yang berminat pada suatu aktivitas maka akan cenderung aktif dan memperhatikan secara konsisten aktivitas tersebut dengan rasa senang. Sedangkan Minat belajar adalah kecenderungan perhatian dan kesenangan dalam beraktivitas, yang meliputi jiwa dan raga untuk menuju perkembangan manusia seutuhnya, yang menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif, dan psikomotor. Seseorang memiliki minat dalam belajar cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap hal-hal yang dipelajarinya. Minat merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi proses belajar. Dalam hal ini sikap yang akan menunjang belajar seseorang adalah sikap menerima atau suka terhadap bahan pelajaran yang dipelajari, terhadap pengajar, dan terhadap lingkungan dimana ia belajar. Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat terhadap bahan pelajara dan guru yang mengajar. Apabila seseorang tidak berminat pada dua hal tersebut, maka ia tidak mau belajar. Oleh sebab itu, sebaiknya bangkitkan sikap positif kepada pelajaran dan pengajar agar seseorang mau belajar dalam memperhatikan pembelajaran. 2. Faktor faktor yang mempengaruhi minat belajar, yaitu : a. Faktor Internal 1. Faktor Biologis Faktor biologis terbagi lagi menjadi 2 yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor kesehatan ini terbagi pula menjadi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemauan belajar. Apabila kesehatan jasmani seseorang terganggu, misal demam, pusing dan sebagainya, maka dapat menurunkan gairah dan semangat belajar seseorang. Apabila kesehatan rohani seseorang kurang baik, misal sedang merasakan sedih dan kecewa, maka akan mengurangi semangat belajar. 5 Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh, seperti buta, tuli, lumpuh dan sebagainya yang bisa mempengaruhi proses belajar seseorang. 2. Faktor Psikologis Ada banyak factor psikologis, yaitu perhatian, kesiapan, serta bakat atau intelegensi. Perhatian terhadap bahan yang dipelajari merupakan suatu upaya untuk mencapai keberhasilan belajar yang baik. Jika materi pelajaran tidak menjadi perhatian seseorang, maka minat belajarnya pun rendah sehingga menimbulkan kebosanan dan tidak bergairah dalam belajar. Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi yang timbul dari dalam diri seseorang dan erat hubungannya dengan kematangan. Apabila dalam proses belajar, individu memiliki potensi jasmani dan rohani yang telah matang, maka individu yang menempuh pendidikan pun telah siap untuk menerima segala pengetahuan yang diberikan. Sehingga hasil belajar pun akan lebih baik daripada individu yang belum ada kesiapan. Bakat merupakan kemampuan untuk belajar yang akan terealisasikan menjadi kecakapan yang nyata sesudah proses belajar. Bakat bisa mempengaruhi belajar, jika materi yang dipelajari sesuai dengan bakat, maka individu akan menggunakan kemampuannya dalam belajar. Begitu pula dengan intelegensi, umumnya individu akan mudah belajar dan hasilnya akan cenderung baik jika memiliki intelegensi yang tinggi. Jika seseorang memiliki kedua aspek ini maka besar pengaruhnya terhadap minat dan hasil belajar. b. Faktor Eksternal Terdapat 2 faktor eksternal yang mempengaruhi minat belajar, yaitu : 1. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Di dalam lingkunganlah seorang anak didik saling berinteraksi antara lingkungan biotik dan abiotik. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari 2 aspek yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap belajar anak didik diinstansi, yaitu (Djamarah, 2008) : 1) Lingkungan alami 6 Lingkungan alami atau lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha didalamnya. 2) Lingkungan sosial budaya Lingkungan sosial merupakan suatu hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan antara satu dengan lainnya yang terdiri dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Keluarga merupakan awal dari tumbuh kembang individu, biasanya dipengaruhi oleh cara didik, suasana, dan keadaan ekonomi keluarga. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya seperti tidak mengatur waktu belajar, tidak melengkapi fasilitas belajar maka akan berpengaruh pada semangat belajar individu. Sedangkan lingkungan masyarakat seperti teman bergaul akan lebih cepat mempengaruhi minat belajar individu. Jika teman bergaulnya merupakan seseorang yang baik, maka akan memberi pengaruh yang baik pula, begitupula sebaliknya. c. Faktor Instrumental Faktor instrumental terdiri dari beberapa bagian yaitu (Djamarah, 2008): 1) Kurikulum Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur dalam substansial dalam pendidikan. 2) Program Setiap sekolah memiliki program pendidikan yang disusun untuk dijalankan demi keajuan pandidikan. Keberhasilan pendidikan tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana. 3) Sarana dan fasilitas Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah atau instansi adalah memiliki sarana yang 7 memadai, misalnya gedung sekolah yang memiliki ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, perputakaan, laboraturium yang semua itu bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik. Selain sarana, fasilitas juga kelengkapan sekolah tidak dapat diabaikan, misalnya buku – buku, kelengkapan mengajar, alat peraga dan lain – lain. 4) Dosen Dosen merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan didalam pendidikan. 3. Indikator Minat Belajar Menurut Djamarah (2002: 132) indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang, pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian. Menurut Slameto (2010: 180) beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indikator 12 minat belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini menggunakan indikator minat yaitu: a) Perasaan Senang Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran. b) Keterlibatan Siswa Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru. c) Ketertarikan Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru. d) Perhatian Siswa Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi 8 siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut. Contoh: mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi. B. Motivasi 1. Definisi Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau uploads/Geographie/ guide-interview.pdf

  • 21
  • 0
  • 0
Afficher les détails des licences
Licence et utilisation
Gratuit pour un usage personnel Attribution requise
Partager