SOSIOLOGI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN Etimologi Pengertian Etimologi Etimologi
SOSIOLOGI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN Etimologi Pengertian Etimologi Etimologi merupakan cabang ilmu liguistik yang mempelajari asal-usul kata. Contohnya kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Implementasi Etimologi Etimologi populer (atau etimologi rakyat) berarti “etimologi palsu” yang diciptakan oleh masyarakat karena etimologi tersebut diduga mungkin benar, walaupun ternyata keliru. Tujuan Etimologi Mencoba merekonstruksi informasi mengenai bahasa-bahasa yang sudah lama untuk memungkinkan mendapat informasi langsung mengenai bahasa tersebut (seperti tulisan) untuk diketahui. Tujuan sosiologi pendidikan Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam hal ini harus diperhatiakan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap perkembangan pribadi anak. Misalnya, anak yang terdidik dengan baik dalam keluarga yang religius, setelah dewasa/tua akan cendrung menjadi manusia yang religius pula. Anak yang terdidik dalam keluarga intelektual akan cendrung memilih/mengutamakan jalur intlektual pula, dan sebagainya. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam masyarakat. Berdirinya suatu lembaga pendidikan dalammasyarakat sering disesuaikan dengan tingkatan daerah di mana lembaga pendidikan itu berada. Misalnya, perguruan tinggi bisa didirikan di tingkat propinsi atau minimal kabupaten yang cukup animo mahasiswanya serta tersedianya dosen yang bonafid. Pokok-pokok Penelitian Sosiologi Pendidikan Masalah-masalah yang diselidiki sosiologi pendidikan antara lain meliputi pokok-pokok berikut: 1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat, meliputi: a) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan. b) Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan. c) Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural. d) Ubungan pendidikan dengan sistem tingkat/status sosial. e) Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya. PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT Pendidikan dan lingkungan sosial Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola- pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Kelakuan manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan orang lain di rumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaan, dan sebagainya. Bahan pelajaran atau isi pendidikan ditentukan oleh kelompok atau masyarakat seseorang. dan menjadi guru. Individu belajar dari lingkungan sosialnya dan juga mengajar dan mempengaruhi orang lain. Dalam masyarakat primitif tidak ada pendidikan formal yang tersendiri. Setiap anak harus belajar dari lingkungan sosialnya dan harus menguasai sejumlah kelakuan yang diharapkan daripadanya pada saatnya tanpa adanya guru tertentu yang bertanggung jawab atas kelakuannya. Juga dalam masyarakat yang maju kebanyakan kebiasaan dan pola kelakuan yang pokok dalam kebudayaan dipelajari melalui proses pendidikan atau sosialisasi informal. Bahasa, kebiasaan makan, dan kepribadian fundamental sebagian besar diperoleh melalui pendidikan tak-formal. Pendidikan dan kebudayaan B. Pendidikan Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Kebudayaan Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku, melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan kultural dan tantangan zaman tradisional untuk memasuki zaman modern. Pendidikan Sebagai daya Pengubah Kecepatan perubahan sosial dalam berbagai masyarakat berbeda-beda. Perubahan dalam masyarakat terpencil berjalan lambat, akan tetapi bila dengan terbukanya komunikasi dan transpormasi daerah itu berkenalan dengan dunia modern, maka masyarakat ini akan berkembang dengan lebih cepat. Ada aspek-aspek kebudayaan seperti adat istiadat yang disampai-kan turun temurun dalam bentuk aslinya, akan tetapi banyak pula adat kebiasaan yang mengalami perubahan, terutama dalam masyarakat modern. Di samping itu terdapat perbedaan kecepatan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perubahan mengenai benda-benda material seperti alat-alat, pakaian hasil industri misalnya mobil, radio, TV dan sebagainya sangat cepat orang senantiasa mencari barang yang paling modern dan paling baru. Barang-barang yang “Uit de Mode” yang ke-tinggalan zaman segera ditukar dengan yang baru. Sebaliknya terdapat hambatan dan tantangan yang keras terhadap perubahan dalam agama, adat-istiadat, nilai- nilai, norma-norma, bentuk pemerintahan, filsafat hidup dan sebagainya. Pendidikan dan Pembaruan Masyarakat Ada para pendidik yang menaruh kepercayaan yang besar sekali akan kekuasaan pendidikan dalam membentuk masyarakat baru. Oleh karena itu setiap anak diharapkan memasuki sekolah dan dapat diberikan ide-ide baru tentang masyarakat yang lebih indah daripada yang sudah-sudah. Sekolah dapat merekonstruksi atau mengubah dan membentuk kembali masyarakat baru. Apakah harapan itu akan terpenuhi? Dapat dipertanyakan. Pihak yang berkuasa di suatu negara pada umumnya menggunakan sekolah untuk mempertahankan dasar-dasar masyarakat yang ada. Perubahan yang asasi tak akan terjadi tanpa persetujuan pihak yang berkuasa dan masyarakat. Sekolah tak dapat melepaskan diri dari masyarakat tempat ia berada dan dari kontrol pihak yang berkuasa. Sekolah hanya dapat mengikuti perkembangan dan perubahan masyarakat dan tak mungkin mempelopori atau mendahuluinya. Jadi tidak ada harapan sekolah dapat membangun masyarakat baru lepas dari proses perubahan sosial yang berlangsung dalam masyarakat itu. PENDIDIKAN DAN STRATIFIKASI SOCIAL Penggolongan sosial penggolongan kelompok social atau Kelas sosial merupakan yang dilatar belakangi dengan sesuatu yang dihargai sekaligus diikuti hak dan kewajibannya di dalam masyarajkat. Kelas sosial terdiri dari kelas sosisal tinggi atau upper class, kelas sosial menengah atau middle class, serta kelas sosial rendah lower class Aristoteles membagi penduduk ke dalam 3 golongan diantaranya yakni golongan sangat kaya, golongan menengah, serta golongan sangat miskin. Menurut Karl Marx, kelas sosial utama dalam stratifikasi sosial terdiri dari golongan proletariat, golongan menengah borjuis rendah, serta golongan kapitalis borjuis. Cara Menentukan Golongan Sosial Ada beberapa macam cara dalam menentukan penggolongan-penggolongan atau klasifikasi kelompok sosial. Penggolongan-penggolongan atau klasifikasi kelompok sosial dapat ditentukan menurut beberapa pendapat para ahli. Menurut William G. Sumner (Ahmadi, 2004: 79) mengemukakan bahwa “penggolongan kelompok sosial didasarkan kepada bagaimana cara individu atau kelompok bersikap atau bertindak terhadap individu atau kelompok. Penggolongan kelompok sosial terbagi menjadi in-group atau we-group dan out-group atau others–group atau every body group”. Dalam kalangan kelompok dalam atau in-group dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan, dan kedamaian terhadap sesama kelompok dalam, sedangkan hubungan antara kelompok dalam/in-group terhadap kelompok luar/out-group cenderung bersikap sebaliknya yaitu kebencian, permusuhan, dan peperangan. Contohnya suku jawa merupakan kelompok dalam sedangkan suku bugis merupakan kelompok luar dari suku jawa tersebut. Suku jawa menganggap sebelah mata suku bugis dan menganggap kelompoknya adalah yang terbaik. Hal tersebut akan menyebabkan konflik etnis. Golongan Sosial Sebagai Lingkungan Sosial Golongan sosial sangat menentukan lingkungan sosial seorang individu. Pengetahuan, kebutuhan, tujuan, sikap, watak sesorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana individu tersebut tinggal. Individu mempelajari suatu kebudayaan yang telah ada dan diturunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya yang terdapat di lingkungan individu tersebut tinggal. Maka individu dalam golongan sosial tertentu akan menjadi individu yang sesuai dengan kebudayaan dalam golongan itu dan dengan sendiri mengalami kesulitan untuk memasuki lingkungan sosial lain. Tingkat Pendidikan dan Tingkat Golongan Sosial Dalam berbagai studi tingkat pendidikan tertinggi yang diperoleh seseorang digunakan sebagai indeks kedudukan sosialnya. Menurut penelitian memang terdapat korelasi yag tinggi antara kedudukan sosial seseorang dengan tingkat pendidikan yang telah ditempuhnya. Korelasi antara pendidikan dan golongan sosial antara lain terjadi oleh sebab anak golongan rendah kebanyakan tidak melanjutkan pendidikannya sampai perguruan tinggi. Orang yang termasuk golongan sosial atas beraspirasi agar anaknya menyelesaikan pendidikan tinggi. Perbedaan sumber pendapatan juga mempengaruhi harapan orang tua tentang pendidikan anaknya. Sudah selayaknya orang tua yang berada, mengharapkan agar anaknya kelak memasuki perguruan tinggi Golongan Sosial dan tingkat pendidikan Pendidikan menengah pada dasarnya diadakan sebagai persiapan untuk pendidikan tinggi. Karena biaya pendidikan perguruan tinggi pada umumnya mahal sehingga tidak semua orang tua mampu membiayai studi anaknya. Pada umumnya, anak-anak yang orang tuanya mampu, akan memilih sekolah menengah umum sebagai persiapan untuk studi di universitas. Orang tua yang mengetahui batas kemampuan keuangannya akan cenderung memilih sekolah kejuruan bagi anaknya, sebaliknya, anak-anak orang kaya tidak tertarik oleh sekolah kejuruan. Dapat diduga bahwa sekolah kejuruan akan lebih banyak mempunyai murid dari golongan rendah daripada yang berasal dari golongan atas. Karena itu dapat timbul pendapat bahwa sekolah menengah umum mempunyai status yang lebih tinggi daripada sekolah kejuruan. Bakat dan golongan sosial berdasarkan penelitian tentang angka-angka murid menunjukkan bahwa angka-angka yang tinggi lebih banyak ditemukan pada murid dari golongan sosial yang tinggi.Kegagalan dalam pelajaran lebih banyak terdapat dikalangan murid dari golongan rendah. Walaupun dalam tes intelegensi ternyata kelebihan IQ anak-anak golongan atas, namun tak semua kegagalan dan angka - angka rendah yang kebanyakan dari anak golongan rendah dapat dijelaskan dengan IQ. Ini menandakan bahwa Iq mengandung unsur pengaruh lingkungan.Atas pengaruh lingkungan IQ dapat berubah. Lingkungan yang baik dapat meningkatkan IQ. Sosiometri Dalam KBBI, Sosiometri adalah : teknik penelitian yang umumnya bertujuan untuk meneliti hubungan sosial psikologis antara individu di dalam suatu kelompok. Biasanya metode ini dilakukan sbb. Kepada anak-anak diminta menulis nama satu orang dengan siapa dia duduk sebangku, dapat juga kita minta nama dua orang menurut prioritas anak itu bahkan ditambah dengan nama ank yang tidak disukai. Selain teman sebangku, juga bisa diganti dengan teman menonton, teman belajar, teman bermain dll. dari nama-nama yang ditulis dapat diolah menjadi sosiogram yang menunjukkan gambar diagram hubungan sosial dalam kelas.Anak yang paling dipilih diberi julukan " bintang ", anak yang tidak dipilih oleh siapapun disebut " isolate ". Selain itu bakal muncul dua orang yang saling memilih disebut " pair / pasangan ", kemudian tiga orang uploads/Geographie/ sosiologi-pendidikan.pdf
Documents similaires










-
26
-
0
-
0
Licence et utilisation
Gratuit pour un usage personnel Attribution requise- Détails
- Publié le Nov 15, 2022
- Catégorie Geography / Geogra...
- Langue French
- Taille du fichier 0.1657MB