MAKALAH KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH 1 ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH KEPADA PAS

MAKALAH KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH 1 ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH KEPADA PASIEN DENGAN CA PARU Dosen Pengampu : Ganik Sakitri, S.Kep.Ns.M.Kep Disusun Oleh : 1. Della Risty Linggi (21.1.011) 2. Farid Ma’ruf (21.1.015) 3. Januar Nindyah (21.1.021) 4. Lainra Yuda Mulia (21.1.023) 5. Linda Kurniasar (21.1.025) 6. Salvina Putri Verisca (21.1.033) 7. Winda Robayanti (21.1.036) 8. Windiyarti (21.1.037) PRODI D3 KEPERAWATAN POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah " asuhan keperawatan medikal bedah kepada pasien dengan ca paru". Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini. Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya. Surakarta, 08 Agustus 2022 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2 DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3 BAB I..........................................................................................................................................................4 PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4 1.1. Latar Belakang..................................................................................................................................4 1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................5 1.3. Tujuan...............................................................................................................................................5 BAB II.........................................................................................................................................................6 LAPORAN PENDAHULUAN...................................................................................................................6 2.1 Pengertian..........................................................................................................................................6 2.2 Etiologi..............................................................................................................................................7 2.3. Manifestasi Klinis.............................................................................................................................9 2.4 Pathway...........................................................................................................................................11 2.5 Komplikasi......................................................................................................................................12 2.6 Penatalaksanaan...............................................................................................................................15 BAB III......................................................................................................................................................17 ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................................................................17 3.1. Pengkajian......................................................................................................................................17 3.2. Diagnosa.........................................................................................................................................20 3.3. Intervensi........................................................................................................................................21 3.4. Implementasi..................................................................................................................................29 3.5. Evaluasi..........................................................................................................................................29 BAB IV.....................................................................................................................................................31 PENUTUP.................................................................................................................................................31 4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................31 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................32 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol dalam jaringan paru karena keganasan yang berasal dari luar paru maupun dari paru sendiri (Purba,2015). Paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat karsinogenik merupakan faktor risiko utama selain adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh, genetik dan lain- lain (Husen, 2016). Prevalensi kejadian kankerparu berdasarkan data yang dirilis dari World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan kanker yang paling mematikan dengan 1,8 juta kematian atau 18,4% dari total kematian pada tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018). Kanker paru juga merupakan satu jenis kanker yang menjadi penyebab utama keganasan yang mengakibatkan kematian yaitu mencapai 13% dari semua jenis diagnosis kanker. Adapun berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), kanker paru adalah jenis kanker terbanyak yang diderita oleh laki-laki di Indonesia dan termasuk terbanyak kelima untuk semua jenis kanker pada perempuan. Kanker paru juga merupakan penyebab kematian akibat kanker paling banyak pada laki-laki (Kemenkes RI, 2018). Menurut Riskesdas tahun 2018, terjadi peningkatan prevalensi kanker paru di Indonesia dari 1,40% pada tahun 2013 menjadi 1,79% pada tahun 2018. Kanker paru merupakan penyakit yang menyebabkan terjadinya masalah pada sistem pernapasan sehingga menyebabkan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen. Menurut Kemenkes RI (2018), keluhan yang sering muncul pada pasien kanker paru adalah sesak napas. Hal tersebut terjadi karena obstruksi bronkus yang akan menyebabkan terjadinya penurunan ekspansi paru sehingga membuat kerja naps meningkat dan akhirnya menimbulkan gejala dispnea dan munculnya masalah keperawatan pola napas tidak efektif (Nurarif & Kusuma, 2015). Pola napas tidak efektif pada pasien kanker paru adalah keadaan inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh hambatan upaya napas (nyeri saat bernapas dan kelemahan otot pernapasan) dan ditandai dengan keluhan sesak napas, pola napas tidak normal (frekuensi napas 4 dalam rentang abnormal) dan terdapat penggunaan otot bantu pernapasan (Tim Pokja SDKI PPNI, 2017). Upaya untuk mengatasi masalah pada gangguan sistem pernapasan tersebut memerlukan penangan yang mendasar. Peran perawat sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan (Suarli & Yahya, 2012). Asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan dengan metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan pasien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang optimal melalui tahapan pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan mengevaluasinya (Suarli & Yahya, 2012). Adapun asuhan keperawatan pada pasien kanker paru adalah serangkaian metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien kanker paru baik dari segi bio-psiko-sosio- spiritual secara optimal melalui lima tahapan, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi (Yulia, Dahrizal & Lestari, 2019). 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan Ca Paru?. 1.3. TUJUAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari pembuatan akalah ini adalah.. 1. mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Ca Paru 2. Memahami pengertian, etiologi, pathway, patofisiologi, pemeriksaan, diagnostic, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan pada klien dengan kanker paru 5 BAB II LAPORAN PENDAHULUAN 2.1 PENGERTIAN Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer). Dalam pengertian klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus/bronchogenic carcinoma) (Kemenkes RI, 2017). Kanker paru atau disebut karsinoma bronkogenik merupakan tumor ganas primersistem pernapasan bagian bawah yang bersifat epithelial dan berasal dari mukosa percabangan bronkus (Nurarif & Kusuma, 2015). Kanker paru adalah keganasanyang berasal dari luar paru maupun yang berasal dari paru sendiri (primer), dimanakelainan dapat disebabkan oleh kumpulan perubahan genetika pada sel epitelsaluran nafas yang dapat mengakibatkan proliferasi sel yang tidak dapatdikendalikan. (Purba & Wibisono, 2015). Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001). Kanker paru adalah abnormalitas dari sel-sel yang mengalami proliferasi dalam paru (underwood, patologi, 2000) Kanker paru adalah tumbuhnya keganasan yang berasal dari sel efitel dan sistem pernapasan bagian bawah yang bersifat efitelia serta berasal dari mukosa percabangan broncus (sylvia, 1995:843). Kanker paru adalah tumor paru ganas primer yang berasal dari saluran nafas (Taprani 1996:234). Kanker paru merupakan keganasan pada jaringan paru (price, patofisiologi, 1995) 6 Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpilkan kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel yang mengalami proliferasi dalam paru dan tumbuhnya keganasan yang berasal dari sel epitel. 2.2 ETIOLOGI Seperti umumnya kanker yang lain, penyebab yang pasti dari kanker paru belum diketahui, tapi merokok dan paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zatyang bersifat karsinogenik merupakan faktor resiko utama. (Stopler, 2010) Beberapa faktor risiko penyebab terjadinya kanker paru adalah: 1. Merokok Merokok merupakan faktor yang berperan paling penting yaitu 85% dari seluruh kasus. Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap rokok dari orang lain, risiko menderita kanker paru meningkat dua kali Perokok mempunyai kecenderung sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola resiko bukan perokok dalam waktu sekitar 10 tahun. Hidrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok yang jika dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor. 2. Rradiasi Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru) berkaitan dengan adanya bahan radioaktif dalam bentuk radon. 3. Polusi udara Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih 7 banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengandaerah pedesaan. Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di kota. (Thomson, Catatan Kuliah Patologi, 1997). 4. Paparan zat karsinogen Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium,nikel (Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenic (pembasmi rumput),Pekerja pemecah hematite (paru paru hematite)) polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker paru.Risiko kanker paru di antara pekerja yang menangani asbes kira-kira sepuluhkali lebih besar dari pada masyarakat umum. 5. Genetik Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi pada Proton oncogen dan gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru 6. Penyakit paru Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik jug adapat menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru 7. Diet Dilaporkan bahwa rendahnya konsumsi betakaroten. seleniumdan vitamin A menyebabkan tingginya resiko terkena kanker paru. (Ilmu Penyakit Dalam, 2001). 8. Metastase dari organ lain Kanker paru yang merupakan metastase dari organ lain adalah kanker parusekunder. Paru-paru menjadi tempat berakhirnya sel kanker yang ganas.Meskipun stadium penyakitnya masih awal, seolah-olah pasien menderita penyakit kanker paru stadium akhir. Di bagian organ paru, sel kanker terus berkembang dan bisa mematikan sel imunologi. Artinya, sel kanker bersifatimortal dan bisa menghancurkan sel yang sehat supaya tidak berfungsi. Paru- paru itu adalah end organ 8 bagi sel kanker atau tempat berakhirnya sel kanker,yang sebelumnya dapat menyebar di aera payudara, ovarium, usus, dan lain-lain. 2.3. MANIFESTASI KLINIS Keluhan Utama: 1. Batuk-batuk dengan/tanpa dahak ( dahak putih, dapat juga purulen) lebih dari 3 minggu 2. Batuk darah 3. Sesak napas 4. Suara serak 5. Nyeri dada yang persisten 6. Sulit/sakit uploads/Geographie/ makalah-askep-pasien-dengan-ca-paru.pdf

  • 32
  • 0
  • 0
Afficher les détails des licences
Licence et utilisation
Gratuit pour un usage personnel Attribution requise
Partager