DAFTAR ISI BAB 1 FILSAFAT ILMU Pendahuluan Penyajian Materi 1.1 Arti Etimologi

DAFTAR ISI BAB 1 FILSAFAT ILMU Pendahuluan Penyajian Materi 1.1 Arti Etimologi 1.2 Beberapa Definisi 1.3 Objek Material dan Objek Formal Filsafat 1.4 Hubungan Ilmu Dengan Filsafat 1.5 Persoalan Filsafat BAB 11 SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU Pendahuluan Penyajian Materi 2.1 Zaman Pra Yunani Kuno ( abad 15SM -7SM ) 2.2 Zaman Yunani Kuno 2.3 Zaman Pertengahan 2.4 Zaman Renaisance 2.5 Zaman Modern 2.6 Zaman Kontermporer BAB III KEDUDUKAN FILSAFAT ILMUN PENGETAHUAN Pendahuluan Penyajian Materi 3.1 Objek Formal Dan Objek Material 3.2 Beberapa Definisi 3.3 Ruang Lingkup Filsafat Ilmu 3.4 Problem-problem Dalam Filsafat Ilmu BAB IV LANDASAN PENELAAHAN ILMU PENGETAHUAN Pendahuluan Penyajian Materi 4.1 Ontologi 4.1 Epistemolagi 4.3 Aksiologi BAB V TEORI-TEORI KEBENARAN DAN METODE ILMIAH Pendahuluan Penyajian Materi 5.1 Teori-teori Kebenaran 5.2 Metode-metode Ilmiah 5.3 Kriteria metode Ilmiah BAB VI HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DENGAN TEKNOLOGI DAN KEBUDAYAAN Pendahuluan Penyajian Materi 6.1 Pengaruh ILmu dan Teknologi 6.2 Dari Agama Ke Teknologi BAB VII ETIKA ILMIAH Pendahuluan Penyajian Materi 7.1 Bevberapa Definisi Tentang Etika 7.2 Etika Ilmu Pengetahuan 7.3 Etika Keilmuan Yang Menunjang Kebebasan Akademik 7.4 Etika Ilmu Pengetahuan KEPUSTAKAAN BAB 1 FILSAFAT ILMU Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. 1. Arti Etimologi Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata. Etimologi dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani; étymos (kata) dan lògos (ilmu). Etimologi juga mencoba untuk merekonstruksi informasi mengenai bahasa-bahasa yang sudah lama untuk memungkinkan mendapatkan informasi langsung mengenai bahasa tersebut (seperti tulisan) untuk diketahui 2. Beberapa Definisi Menurut Alvaro Rano Wijaya (2009) Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul atau perubahan dan pembentukan kata. Proses pembentukan kata dengan segala permasalahanya disebut dengan gejala bahasa. 3. Obyek Material dan Obyek Formal Filsafat a. Objek material adalah sesuatu yang realitasnya ada. Baik itu terlihat langsung oleh mata ataupun sesuatu yang tidak terlihat langsung. Yang nampak oleh mata bisa diteliti dengan pendekatan empiris, sedangkan yang tidak nampak (metafisik) dapat diketahui dari diskusi dan buah pikir manusia itu sendiri. b. Objek formal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui ilmu Itu sendiri, ataupun prespektif yang digunakan seseorang untuk memahami dan mengetahui objek material. Singkatnya, jika objek material adalah sesuatu yang dipelajari sedangkan objek formal adalah cara yang digunakan untuk mengetahui sesuatu/pengetahuan itu sendiri. 4. Hubungan Ilmu Dengan Filsafat Hubungan Ilmu dengan Filsafat pada mulanya ilmu yang pertama kali muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus menjadi bagian dari filsafat. Dan filsafat merupakan induk dari segala ilmu karena berbicara tentang abstraksi/sebuah yang ideal. 5. Persoalan Filsafat Ada enam persoalan yang selalu menjadi bahan perhatian para filsuf dan memerlukan jawaban secara radikal, dimana tiap-tiapnya menjadi salah satu cabang dari filsafat yaitu : ada, pengetahuan, metode, penyimpulan, moralitas, dan keindahan. BAB 2 SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU Eksistensi ilmu pengetahuan tidak lepas dari sejarah perkembangannya yang merupakan sebuah proses panjang tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri. Pada setiap fase perkembangan ilmu pengetahuan muncul sesuatu yang baru dan memilki karakteristik di setiap masanya. Karakteristik tersebut adalah hasil dari sebuah pergumulan budaya yang terjadi dalam dinamika sosial. Tentu hal itu tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh sosial, budaya, dan politik yang berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. 1. Zaman Pra Yunani Kuno ( abad 15 SM - 7 SM ) Zaman Pra Yunani Kuno dimulai sebelum abad ke lima belas sebelum masehi kuno, yaitu ketika manusia belum pernah mengenal peralatan seperti yang dipakai sekarang. Ketika itu manusia masih menggunkan peralatan yang terbuat dari batu. Pada zaman ini, manusia menggunakan batu sebagai peralatan karena ditemukan alat-alat yang bentuknya mirip satu sama lain (misalnya kapak sebagai alat pemotong dan pembelah, tulang menyerupai jarum untuk menjahit). Hal ini menandakan bahwa manusia sebagai makhluk berbudaya mampu berkreasi. 2. Zaman Yunani Kuno Zaman yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat karena bangsa yunani pada masa ini tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Sikap tersebut merupakan cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah perabadan manusia karena pada waktu ini pola pikir masyarakat masih mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap fenomena alam biasa, tetapi dewa bumi yang sedang mengoyangkan kepalanya. Tetapi ketika filsafat di diperkenalkan, fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam yang terjadi secara kausalitas. 3. Zaman Pertengahan Zaman ini terjadi pada abad 6 Masehi sampai sekitar abad 14 Masehi. Zaman abad pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di bidang ilmu pengetahuan. Hal ini menyebabkan aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Ketika bangsa Eropa mengalami kegelapan, Islam justru mengalami kebangkitan yang dimulai dari lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW pada abad ke 6 Masehi. Pada zaman Bani Umayyah, Islam telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad 7 Masehi, dan pada abad 8 Masehi telah mendirikan sekolah kedokteran dan astronomi serta Islam telah memperluas pengamatan terhadap ilmu kimia, obat-obatan, ilmu bumi dan ilmu tumbuh-tumbuhan. Islam juga telah mendirikan penerjemahan berbagai karya Yunani dan menyebarluaskannya sehingga dapat dikenal dunia Barat pada masa keemasannya serta menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar. 4. Zaman Renaisance Zamen Renaisance adalah kurun waktu dalam sejarah Eropa dari abad ke-14 sampai abad ke-17, yang merupakan zaman peralihan dari Abad Pertengahan ke Zaman Modern. Pandangan-pandangan tradisional lebih menyoroti aspek-aspek Awal Zaman Modern dari Renaisans sehingga menganggapnya terputus dari zaman sebelumnya, tetapi banyak sejarawan masa kini lebih menyoroti aspek-aspek Abad Pertengahan dari Renaisans sehingga menganggapnya sinambung dengan Abad Pertengahan. 5. Zaman Modern Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.Perkembangan ilmu pengetahuan padazaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance. Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh usaha besar dari Descartes untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. 6. Zaman Kontemporer Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu- ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein. Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini. Sebut saja beberapa sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera,video). BAB 3 KEDUDUKAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Filsafat adalah induk dari ilmu pengetahuan (mater scientiarium) yang melahirkan banyak ilmu pengetahuan yang membahas sesuai dengan apa yang telah dikaji dan diteliti didalamnya. Dalam hal metode dan obyek studinya, Filsafat berbeda dengan Ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan menyelidiki masalah dari satu bidang khusus saja, dengan selalu menggunakan metode observasi dan eksperimen dari fakta-fakta yang dapat diamati. Sementara filsafat berpikir sampai di belakang dengan fakta-fakta yang sangat nampak. Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, atau pokok. Karena filsafat lah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan. Memang lambat laun beberapa ilmu-ilmu pengetahuan itu akan melepaskan diri dari filsafat akan tetapi tidaklah berarti ilmu pitu sama sekali tidak membutuhkan bantuan dari filsafat. Filsafat akan memberikan alternatif mana yang paling baik untuk dijadikan pegangan manusia. 1. Objek Formal dan Objek Material a. Objek formal yaitu sifat penelitian, penyelidikan yang mendalam. Kata mendalam berarti ingin tahu tentang objek yang tidak empiris. Menurut Lasiyo dan Yuwono (1985:6), objek formal adalah sudut pandang yang menyeluruh, umum, sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materiilnya. b. Objek material ini adalah suatu penyelidikan, pemikiran atau penelitian keilmuan. Objek material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. 2. Beberapa Definisi Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis mengenai hakikatpengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapaipengetahuan yang ilmiah. Filsafat dalam ilmu pengetahuan adalah filsafat memberi penilaian tentang sumbangan ilmu-ilmu pada perkembanganpengetahuan manusia guna mencapai kebenaran tapi filsafat tidak ikut campur dalam ilmu-ilmu tersebut dimana filsafat selalu mengarah pada pencarian akan kebenaran. 3. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Ruang Lingkup Filsafat Ilmu adalah Ilmu membatasi lingkup pada batasan pengalaman manusia. Hal ini sebabkan metode yang dipergunakan dalam menyusun kebenaran secara empiris. Secara ontologis ilmu membatasi diri pada pengkajian yang berada dalam lingkup pengalaman manusia. Ruang lingkup filsafat uploads/Geographie/ daftar-isi.pdf

  • 47
  • 0
  • 0
Afficher les détails des licences
Licence et utilisation
Gratuit pour un usage personnel Attribution requise
Partager